Strategi Publikasi Karya Tulis
Sahabat Rumah Belajar, jika kita sudah menulis artikel yang akan kita publikasikan, maka sebagai tahap final adalah mempublikasikannya. Media publikasi artikel populer dan ilmiah populer biasanya dipilih melalui media massa cetak maupun online, web, atau dapat juga melalui blog resmi lembaga. Sedangkan karya tulis ilmiah (KTI) biasanya dipublikasikan dalam format buku ilmiah, bunga rampai, majalah/jurnal ilmiah, maupun prosiding.
Pemilihan Media Publikasi Karya Tulis
1. Jurnal Ilmiah
Jurnal ilmiah sering pula disebut jurnal akademik. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai ’”scientific journal’“atau “academic journal”. Jurnal akademik dapat dideskripsikan sebagai kumpulan artikel ilmiah yang dipublikasikan secara reguler dalam rangka mendiseminasi hasil penelitian.
Hasil penelitian yang didiseminasikan sering kali menantang asumsi umum yang beredar di kalangan publik atau menantang (kritik) temuan penelitian sebelumnya. Bisa pula hasil diseminasi menampilkan data baru dalam literatur akademik.
Jurnal akademik selalu bersifat spesifik, artinya ditulis dalam perspektif disiplin dan subdisiplin ilmu tertentu. Dengan kata lain, merepresentasikan spesialisasi bidang ilmu pengetahuan tertentu. Sebagai contoh, jurnal TEKNODIK, yang dapat diakses melalui https://jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/ merupakan jurnal akademik dalam bidang teknologi pembelajaran.
2. Blog
Blog sudah sangat familiar di kalangan pengguna internet terutama yang aktif berselancar mencari berbagai informasi di dunia maya. Walau begitu, tak sedikit yang ternyata masih bingung ketika ditanya apa itu blog. Blog sebagai wadah untuk menyebarkan berbagai informasi berupa postingan yang meliputi opini, analisis dan jenis data digital lainnya ke dunia maya secara luas dan berkesinambungan. Cakupan kontennya tidak terbatas, bisa berupa teks, gambar, video maupun format grafis yang rumit sekalipun.
Dilihat dari skalanya, blog bisa dikatakan sebagai bentuk lain dari website atau situs namun dengan wujud yang lebih kecil, lebih minimalis, murah bahkan gratis. Hal itu dipengaruhi oleh individu-individu yang menggunakannya, cakupan konten dan tujuan pembuatannya. Di awal-awal popularitasnya, blog memang lebih banyak digunakan oleh perorangan atau sekelompok kecil orang dengan minat yang sama. Itu sebabnya, sebagian besar tulisan-tulisan yang dihasilkan mengulas topik tertentu yang menjadi minat penggunanya. Bahkan tak sedikit yang hanya mengulas relung-relung yang sangat sempit, misalnya blog tentang kegemaran fotografi, hiking, beladiri tertentu dan lain-lain.
3. Website Lembaga
Website adalah sebuah kumpulan halaman pada suatu domain di internet yang dibuat dengan tujuan tertentu dan saling berhubungan serta dapat diakses secara luas melalui halaman depan (home page) menggunakan sebuah browser melalui URL website. Website pertama kali dibuat oleh Tim Berners-Lee pada akhir 1980an dan baru resmi online pada tahun 1991. Tujuan awal Tim Berners-Lee membuat sebuah website adalah supaya lebih memudahkan para peneliti di tempatnya bekerja ketika akan bertukar atau melakukan perubahan informasi. Website merupakan media untuk menampilkan informasi. Awal kemunculannya, informasi yang ditampilkan pada website hanya berupa tulisan. Saat ini berbagai jenis website dapat kita temukan dengan mudah, tidak hanya menampilkan informasi berupa tulisan saja, tetapi lebih beragam jenis medianya.
Salah satu contoh website Lembaga adalah http://pusdatin.kemdikbud.go.id/, pada laman ini terdapat berbagai informasi public yang dibagikan mulai dari pemberitaan aktivitas Lembaga, kebijakan, hingga artikel populer dan populer ilmiah. Seperti artikel berikut Pembelajaran Kolaboratif Di Era dan Pasca Pandemi Mengapa Tidak.
4. Majalah/Buletin
Salah satu contoh majalah yang dapat menjadi referensi maupun media publikasi karya tulis adalah Majalah Jendela Kemendikbud, jendela.kemdikbud.go.id/, Median LPMP Jawa Timur, https://lpmpjatim.kemdikbud.go.id/, dan sebagainya. Proses publikasi artikel melalui majalah atau buletin internal juga mengikuti ketentuan pengelola masing-masing, ada yang secara terbuka menerima kontribusi artikel dari berbagai pihak namun ada juga yang tertutup.
5. Media Massa Cetak/ Online
Publikasi artikel karya tulis baik populer, ilmiah populer maupun KTI dapat dilakukan juga melalui media massa baik cetak maupun online. Banyak sekali media massa yang memiliki rubrik terbuka di bidang pendidikan yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik dan tenaga kependidikan untuk mempublikasikan hasil kajian dan gagasannya tentang praktik baik belajar dan pembelajaran, khususnya terkait implementasi merdeka belajar berbasis pemanfaatan rumah belajar dan sumber belajar lainnya.
Membaca tulisan ini membuat saya ingin mencoba membuat blog dan ikut berbagi inspirasi, Saya percaya bahwa setiap kebaikan akan terbalas kebaikan juga maka saya terinspirasi untuk menulis
BalasHapusAyo bapak/Ibu mulai dari sekarang membuat blog dan mulai menulis
BalasHapus